Rangkaian UAS




Sensor Thermocouple untuk Monitoring Suhu Beton Kondisi Pengecoran Mass Concrete


1. Tujuan [kembali]
a. Mengetahui tentang OP-AMP
b. Mengetahui tentang ADC
c. Mengetahui pengertian sensor thermocouple
d. Mengetahui prinsip kerja sensor thermocouple


2. Teori [kembali]

a. Operational Ampilifier

Operasional amplifier (Op-Amp) adalah suatu penguat berpenguatan tinggi yang terintegrasi  dalam sebuah chip IC yang memiliki dua input inverting dan non-inverting dengan sebuah terminal output, dimana rangkaian umpan balik dapat ditambahkan untuk mengendalikan karakteristik tanggapan keseluruhan pada operasional amplifier (Op-Amp). Pada dasarnya operasional amplifier (Op-Amp) merupakan suatu penguat diferensial yang memiliki 2 input dan 1 output.

Prinsip kerja sebuah operasional Amplifier (Op-Amp) adalah membandingkan nilai kedua input (input inverting dan input non-inverting), apabila kedua input bernilai sama maka output Op-amp tidak ada (nol) dan apabila terdapat perbedaan nilai input keduanya maka output Op-amp akan memberikan tegangan output. Operasional amplifier (Op-Amp) dibuat dari penguat diferensial dengan 2 input.

b. Analog to Digital Converter
Analog to Digital Converter (ADC) adalah sebuah piranti yang dirancang untuk mengubah sinyal-sinyal analog menjadi bentuk sinyal digital. IC ADC 0804 dianggap dapat memenuhi kebutuhan dari rangkaian yang akan dibuat. IC jenis ini bekerja secara cermat dengan menambahkan sedikit komponen sesuai dengan spesifikasi yang harus diberikan dan dapat mengkonversikan secara cepat suatu masukan tegangan.

Diagram konfigurasi pin ADC0804 ditunjukkan pada gambar, Pin 11 sampai 18 (keluaran digital) adalah keluaran tiga keadaan, yang dapat dihubungkan langsung dengan bus data bilamana diperlukan. Apabila CS (pin 1) atau RD (pin2) dalam keadaan high (“1”), pin 11 sampai 18 akan mengambang (high impedanze), apabila CS dan RD rendah keduanya, keluaran digital akan muncul pada saluran keluaran. Sinyal mulai konversi pada WR (pin 3). Untuk memulai suatu konversi, CS harus rendah. Bilamana WR menjadi rendah, konverter akan mengalami reset, dan ketika WR kembali kepada keadaan high, konversi segera dimulai.


Konversi detak konverter harus terletak dalam daereh frekuensi 100 sampai 800kHz. CLK IN ( pin 4) dapat diturunkan dari detak mikrokontroller, sebagai kemungkinan lain, kita dapat mempergunakan pembangkit clock internal dengan memasang rangkaian RC antara CLN IN ( pin 4) dan CLK R ( pin 19). Pin 5 adalah saluran yang digunakan untuk INTR, sinyal selesai konversi. INTR akan menjadi tinggi pada saat memulai konversi, dan akan aktif rendah bila konversi telah selesai. Tepi turun sinyal INTR dapat dipergunakan untuk menginterupsi sistem mikrokontroller, supaya mikrokontroller melakukan pencabangan ke subrutine pelayanan yang memproses keluaran konverter. Pin 6 dan 7 adalah masukan diferensial bagi sinyal analog. A/D ini mempunyai dua ground, A GND (pin 8) dan D GND ( pin10). Kedua pin ini harus dihubungkan dengan ground. Pin 20 harus dihubungkan dengan catu daya +5V. Pada A/D 0804 merupakan tegangan referensi yang digunakan untuk offset suatu keluaran digital maksimum
b.Pengertian sensor Thermocouple
Thermocouple merupakan sensor yang mengubah besaran suhu menjadi tegangan,dimana sensor ini dibuat dari sambungan dua bahan metallic yang berlainan jenis.Sambungan ini di komposisikan dengan campuran kimia tertentu,sehingga doihasilkan beda potensial yang berbeda antara  sambungan yang akan berubah terhadap suhu yang dideteksi.
Thermocouple didasarkan pada efek seeback,sebuah fenomena dimana tegangan yang sebanding dengan suhu dapat dihasilkan dari rangkaian yang terdiri dari 2 kawat logam yang berbeda
Data  Sheet
Di bawah ini merupakan grafik Respon sensor

c.TCB(Thermocouple)
TCB(Thermocouple) disini berfungsi untuk alat ukur suhu.

d.LED
LED merupakan komponen elektromagnetik yang dapat memancarkan cahaya monokromatik melalui tegangan input.


e.BUTTON
Button merupakan tombol untuk mengontrol rangkaian.

f.Potensiometer
Potensiometer pada rangkaian berfungsi untuk pembagi tegangan.dan merupakan tegangan input pada ADC.


g.Voltmeter
Voltmeter pada rangakaian berfungsi untuk Alat Mengukur tegangan pada rangkaian.


h.Resistor
Resistor pada rangkaian berfungsi untuk mengatur dalam membatasi jumlah arus yang mengalir pada rangkaian.


i.Capasitor
Capasitor pada rangkaian berfungsi untuk menyimpan muatan listrik.


j.VCC
VCC pada rangkaian ini berfungsi sebagai input arus pada potensiometer.

k.Ground
Ground pada rangkaian untuk memberikan perlindungan pada seluruh sistem.


3.Komponen [kembali]

a. ADC0804
b. OP AMP 741
c. TCB
d. LED
e. Button
f. Potensiometer
g. Voltmeter
h. Resistor
i. Capasitor
j. Vcc
k. Ground


4.Rangkaian Simulasi [kembali]
Rangkaian thermocouple menggunakan Op-Amp dan ADC



Prinsip Kerja :
Suhu diukur menggunakan thermocouple. Perbedaan suhu antara 2 metal yang berbeda jenis menyebabkan adanya perbedaan tegangan antara 2 metal, dihubungkan ke operational amplifier untuk penguatan(prinsipnya seperti pada rangkaian 1), pada gambar diatas dikuatkan sebesar 100 kali, lalu output dari operational amplifier dihubungkan ke input ADC(Analog to Digital Converter) agar output akhir dalam bentuk digital,Vcc +5 volt akan mengalirkan arus ke potensiometer dimana ini berfungsi sebagai Vin pada ADC0804.IC ADC 0804 memiliki generator clock intenal yang harus diaktifkan dengan menghubungkan sebuah resistor eksternal (R) antara pin CLK OUT dan CLK IN serta sebuah kapasitor eksternal (C) antara CLK IN dan ground digital. ADC0804 memiliki keluaran 8 bit yang mana bisa diindikasikan dengan LED. Disaat nilai potensiometer kecil dari 50% maka output dari ADC0804 berupa LED akan menyala semuanya. Di saat potensiometer diatas 50%, maka akan menampilkan output yang berbeda-beda logikanya. lampu LED akan menyala. Nyala lampu akan berbeda beda tergantung suhu terukur dari thermocouple.


Video rangkaian thermocouple menggunakan Op-Amp dan ADC
Rangkaian


Video simulasi




6. Link Download [kembali]
a. Simulasi Proteus
Rangkaian Thermocouple menggunakan OP-AMP
[Download]       

b. Video Simulasi
Rangkaian Thermocouple menggunakan Op Amp
[Download]     

c. Materi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar